Islam will dominate the world..
wherever I go, It will be followed by faith, indeed my faith..
England, where I put my dreams there..
England, will be the place where I enjoy the rest of time..
So much special reason why I choose it.
I learned the culture, I amazed with its diversity, I like the surrounding, and on the top of that..
The sisters of islam. Hizbut Tahrir Britain.
How does it feels becoming hamiluddakwah there?
Indonesian is a mental of being colonized, whereas England is a mental of colonizer.
So, what does it becomes? when a mental of colonizers are touched by Islamic ideology??
How could it be? I want to fight between them, the sisters of islam..
Rabu, 30 Januari 2013
Selasa, 29 Januari 2013
Buku Buku si Kutu Buku
Jika aku dikasih uang berbilang puluhan juta dari orang yg lewat, atau ada jutawan tua bangka yg bingung hartanya mau dihibahkan lalu ia kasih aku.. Aku ingin buat perpustakaan, aku ingin bikin perpustakaan yang beda dari perpustakaan kebanyakan.. Mengapa ia beda? Karena isinya semuaaaa tentang islam, sejarah islam, ensiklopedi islam, novelnya pun islami, tanpa dbumbui cinta-cinta roman picisan yang kering ilmu. Sebaliknya, cintanya adalah cinta ideologis, ala Rasulullah saw dan Bunda Khadijah. Menikah di jalan Allah, berpisahpun di jalan-Nya..
Ah, kembali soal perpustakaan..
Intinya, aku ingin menularkan hobi membacaku pada seluruh generasi kaum muslimin, yang terlanjur jauh dari agamanya, manalah mereka tahu apa itu Khilafah? mendengar namanya pun tak pernah.. Apalagi romansa indah kehidupan kaum muslimin di masa jayanya? mereka akan langngsung memburu ku dengan pertanyaan-pertanyaan, "Emangnya islam pernah segemilang itu? Bukannya punya sejarah gelap?"
Ah, kasihan sekali kalian, tumbuh besar jauh dari asuhan islam, membuat kalian sebegini, ehm, katro' nya.
Ya pernahlah, adik-adikku sayang. Selama ini kalian cukup disibukkan dengan hal-hal yg tak penting. Update mode fashion terkini, lupa-lah dengan mode ciptaan Allah. Jilbab. Lengkap dengan kerudungnya. Sibuk update gadget, yang terbaru dan tercanggih, lupalah dengan kewajiban terbesar untuk mengurusi kepentingan kaum muslimin..
Generasi ini, kasihan sekali. Muslim, tapi seperti bukan muslim. Bersembunyi dibalik pemahaman kerdil, bahwa islam cuukup sholat dan puasa..
Tidaklah demikian.
Untuk itu, aku mau punya perpustakaan cantik, membuat generasi betah membaca berlama-lama di sana.
Karena aku mencintai buku, karena buku-buku ideologis akan membentuk pemahaman yang khas dalam pribadi kaum muslimin...
Dan nanti, pada akhirku, akan kuwariskan ilmu pada anak-anakku, berupa sejuta buku yang dengan bangga ku rawat dan ku jaga baik-baik..
Harta inilah yang ku punya, anak-anakku.. Inilah yang paling berharga.. Karena Allah akan meninggikan beberapa derajat bagi orang yang berilmu..
Ah, kembali soal perpustakaan..
Intinya, aku ingin menularkan hobi membacaku pada seluruh generasi kaum muslimin, yang terlanjur jauh dari agamanya, manalah mereka tahu apa itu Khilafah? mendengar namanya pun tak pernah.. Apalagi romansa indah kehidupan kaum muslimin di masa jayanya? mereka akan langngsung memburu ku dengan pertanyaan-pertanyaan, "Emangnya islam pernah segemilang itu? Bukannya punya sejarah gelap?"
Ah, kasihan sekali kalian, tumbuh besar jauh dari asuhan islam, membuat kalian sebegini, ehm, katro' nya.
Ya pernahlah, adik-adikku sayang. Selama ini kalian cukup disibukkan dengan hal-hal yg tak penting. Update mode fashion terkini, lupa-lah dengan mode ciptaan Allah. Jilbab. Lengkap dengan kerudungnya. Sibuk update gadget, yang terbaru dan tercanggih, lupalah dengan kewajiban terbesar untuk mengurusi kepentingan kaum muslimin..
Generasi ini, kasihan sekali. Muslim, tapi seperti bukan muslim. Bersembunyi dibalik pemahaman kerdil, bahwa islam cuukup sholat dan puasa..
Tidaklah demikian.
Untuk itu, aku mau punya perpustakaan cantik, membuat generasi betah membaca berlama-lama di sana.
Karena aku mencintai buku, karena buku-buku ideologis akan membentuk pemahaman yang khas dalam pribadi kaum muslimin...
Dan nanti, pada akhirku, akan kuwariskan ilmu pada anak-anakku, berupa sejuta buku yang dengan bangga ku rawat dan ku jaga baik-baik..
Harta inilah yang ku punya, anak-anakku.. Inilah yang paling berharga.. Karena Allah akan meninggikan beberapa derajat bagi orang yang berilmu..
Jumat, 25 Januari 2013
Ceker, Bawang Putih dan Cicak
^_^
senyumku tiap kali mengingat 3 hal ini..
Cukuplah dengan diingat, hanya ini..
Cukuplah menggambarkan betapa besar takutmu itu.. Sebesar rasa kehilangan saat itu..
Maaf ya.. Jika kau baca ini, entah kapan itu, cobalah lepaskan tiap hal yang bersisa, ikhlaskan tiap sesak yg ada..
Bagaimanapun aku manusia, bohong jika aku mati rasa..
Tapi tak ada yg bisa ku lakukan selain melangkahkan kaki ini menuju takdirku, meninggalkan sesuatu yang kita bangun. tapi taukah bangunan itu rapuh? terjilat ombak sekali, dua kali hanya akan menyisakan jejak saja.
Aku berlari menuju yang hakiki. "sering kuseret kau dalam doa-doa panjang di penghujung malam, namun kau tak juga mendengar, bahkan kini tak mengerti apa yg sedang kubawa dan persiapkan."
Rentang kita semakin jauh, malah kau injak gigi mundur dalam2. Apa sebenarnya yang kau pikirkan?
Ku temukan getar keraguan kala kau sebut panggilan bodoh itu.
Kau pun tak berani tanya, apa yg sedang aku genggam?
Aku tengah menggenggam bara istiqomah, sesuatu yang rasul kita pernah singgung dlam hadist'y..
Tak taukah alasanku memilih-Nya?
Itu karena aku lebih mncinta-Nya, daripada kecenderungan ku padamu..
Apa sebenarnya yg kau pikirkan? Bicarapun masih dengan getar yg sama..
Maka, pergilah..
Cari yang sejati, yang lebih indah dari perempuan ini..
senyumku tiap kali mengingat 3 hal ini..
Cukuplah dengan diingat, hanya ini..
Cukuplah menggambarkan betapa besar takutmu itu.. Sebesar rasa kehilangan saat itu..
Maaf ya.. Jika kau baca ini, entah kapan itu, cobalah lepaskan tiap hal yang bersisa, ikhlaskan tiap sesak yg ada..
Bagaimanapun aku manusia, bohong jika aku mati rasa..
Tapi tak ada yg bisa ku lakukan selain melangkahkan kaki ini menuju takdirku, meninggalkan sesuatu yang kita bangun. tapi taukah bangunan itu rapuh? terjilat ombak sekali, dua kali hanya akan menyisakan jejak saja.
Aku berlari menuju yang hakiki. "sering kuseret kau dalam doa-doa panjang di penghujung malam, namun kau tak juga mendengar, bahkan kini tak mengerti apa yg sedang kubawa dan persiapkan."
Rentang kita semakin jauh, malah kau injak gigi mundur dalam2. Apa sebenarnya yang kau pikirkan?
Ku temukan getar keraguan kala kau sebut panggilan bodoh itu.
Kau pun tak berani tanya, apa yg sedang aku genggam?
Aku tengah menggenggam bara istiqomah, sesuatu yang rasul kita pernah singgung dlam hadist'y..
Tak taukah alasanku memilih-Nya?
Itu karena aku lebih mncinta-Nya, daripada kecenderungan ku padamu..
Apa sebenarnya yg kau pikirkan? Bicarapun masih dengan getar yg sama..
Maka, pergilah..
Cari yang sejati, yang lebih indah dari perempuan ini..
Senin, 21 Januari 2013
My Name is Me
Yah.. Inilah saya. Berkutat
dengan kesederhanaan, tapi sama sekali tak merasa susah. Bagi saya, sederhana
ialah merasa indah dalam ketercukupan, sama sekali bukan karena susah. Saya
merasa apa yang saya miliki sekarang dan titik dimana saya berdiri sekarang
ialah anugerah Allah yg luar biasa.
Saya punya babe yg
perhatian banget sama anaknya, bahkan sampe sedetailnya. Mama yg bawel galak
tapi tetap memanaskan air mandi tiap saya pulang kuliah. Uppa yang skalipun
jarang tunjukin sayangnya, alhamdulilah tetap sering jitakin kepala saya. Adik
perempuan kecil saya yang badungnya minta ampun, tetep jadiin perkataan saya
sebagai teladan. Alhamdulillah!
Thanks for this warm
family, dear Allah.. Thanks for being me now.
No matter what, Saya
mungkin sama seperti muslimah yang lain. Berjilbab. Berkerudung. Bermotor.
Kuliah malam. Ngajar bimbel. Pernah bandel. Idealis. Rame. Mungkin banyak lagi,
orang-orang yg beriteraksi dengan saya akan memiliki opini yang varian. Namun
yg jelas, saya yang sekarang adalah hasil dari proses bentukan panjang nan
lama.
Ketika islam membangunkan
saya dari tidur panjang, saya terbelalak. Otak saya ini tidak lagi berkutat
pada nyaman saya, tak lagi memikirkan hal2 remeh temeh lainnya. Dulu saya
berpikir,” mau weekend kemana lagi ya
sama teman2?” namun sekarang Cuma 1 yg membuat air mata ini megalir. Umat. Umat
islam yang terkerat-kerat, wajah-wajah mereka yang harapkan kesembuhan, mereka
yang terpinggirkan dari peradaban. Memikirkan itu, tiba-tiba dada saya sesak.
Praktisnya begini, saya
muda, saya mampu dan saya muslim! Janji Allah telah terpampang jelas dalam
Al-Qur’an, lengkap dengan kabar gembira dan ancaman bagi masing2 pilihan
manusia. Bahwa Allah akan memenangkan agama ini walau orang kafir membencinya.
Lalu, apa yang menghalangi saya dari perjuangan ini?
Setidaknya, ketika Izrail
menjemput, ia tidak sendiri. Ada Mushab bin Umair yang menemaninya, mengajak
saya berbagi surga dengannya. Atas pilihan saya ini, saya bertekad untuk
menjadikan masa muda ini sebagai persembahan terbaik saya ketika Allah bertanya
di hari dimana tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya.
“Kemana masa mudamu kau
habiskan?”
Rabu, 16 Januari 2013
Saya Suka Hujan sih! Tapi..
Love Rain is my
middle name. Yeah! Kalo kata orang Korea na neun sarang-bi. Hujan itu selalu
menyenangkan. Dingin. Teduh. Syahdu. Pas kecil doyan banget berenang di
genangan, bawa-bawa payung Hello Kity, pake sepatu boat punya si Uppa. Sejam..
Dua jam.. Mama teriak dari dalem rumah mungil kami. “Lyaaa!!! Udahan!! Nanti
sakit!” Tiga jam.. Empat jam.. Sampe ujannya berhenti, mama nyusul bawa sapu
lidi.
Haha.. I still love
rain anyway..
Karena hujan sempat
melukiskan kisah indah saat sekolah. Indah banget! Karena tiap hujan deras,
sekolah diliburkan. Kami yang terlanjur datang, menghabiskan waktu dengan
bercengkrama, nyanyi westlife sama Zie, maen hoax kungfu pake kamera Aphet, si
Bang Adi jadi aktornya (aktingmu kaku, bang!), yang paling seru, shooting kuntilanak dalam masjid sama
Vivit. Ah.. Aku kangen sama kalian semua. Mungkin kalian sudah mengganti memori
itu dengan yang lain.
Hujanpun pernah
menahan seseorang bersamaku. Di angkot ajaib itu dengan jas hujan yang nggak
anti-air. Tak berhenti tertawa jika mengingat hal itu. Sore itu tergelak
bersama, ‘kita disangka adik-kakak’? “wajah kalian mirip! Adik kakak atau
pacaran?” ha.. Hal bodoh di masa itu tak akan terulang. Karena Allah hanya
memberikanku merasakan hal itu sekali saja.
Pokoknya, hujan
indah.
Tapi.. hari ini..
Rasa hujan jadi pahit! Tahun ini ku isi musim hujan dengan ngedumel di jalan.
Terjebak macet total belasan kilometer. Basah kuyup. Si White Beat ngadat di
tengah jalan. Putar balik ke jalan tikus, sama saja padatnya. Bah! Apa ini?
Jalan tikus aja padet gini!
Sejenak aku merenung..
Baru hujan sehari semalam, dunia sebegini hebohnya, macam adegan War of the World nya Tom Cruise.
Bagaimana hari
dahsyat nanti? Mau lari ke jalan tikus juga?
Senin, 14 Januari 2013
Dunia dan Sudut Pandangnya
Idealnya setiap manusia
punya berbagai sudut pandang sesuai dengan perannya di dunia. Bagi seorang
(poli)tikus parlemen, ia memandang dunia dari sudut pandang kekuasaan lengkap
dengan cara mempertahankannya. Tak ada yang lebih penting dari itu. Apalagi,
kapitalisme “mengajarkan” pada pengikutnya untuk menghalalkan segala cara agar
mencapai tujuan. Yang penting saya senang. Yg penting saya menang. Politikus
parlemen haus kekuasaan, bisa dipastikan itu! Cek aja!
Bagi wong cilik, dunia
begitu menyesakkan. Sesak hingga ke hulu dada mereka. Pikiran utama di setiap
paragraph hidup mereka hanyalah sebatas; “besok keluarga kami makan apa?”
Sesimple itu. Berjumpa nasi, syukurlah. Ditambah dengan lauk seadanya, atau
menu sisa kemarin, itu sudah cukup. Jangankan kebutuhan tersier, yang
sekunder-pun terkadang harus mengalah dengan kebutuhan lainnya. Pernahkah kita
berpikir sejauh itu? Atau sejenak menyelami bagaimana jika tiba-tiba ada reality show tukar nasib yg mendatangi
kita, lalu meminta kita menjadi pemulung atau tukang parkir pertigaan jalan
atau tukang odong-odong, atau apalah? Rasakan sensasinya.. walau Cuma
berandai-andai..
Realita remaja tidaklah
demikian, terlalu kolot dirasa, jika mereka memikirkan hal-hal tentang hidup.
Iyalah. Testosteron dan progesterone mereka baru saja berfungsi. Untuk remaja
seusia mereka, dunia ialah senang-senang. Bodo amat besok ada apa. Peduli setan
siapa presiden tahun depan. Remaja ialah sosok pencari jati diri, dimana hal
paling urgent dalam hidup mereka adalah: “GW” dua huruf andalan jika ditanya
“siapa yg paling utama dapat nyaman di situasi genting?” Benarkah demikian?
Saya kira bisa langsung ditanya sama sosok remaja terdekat.
Lalu, apakah lantas bisa
kita pukul rata semua fakta yang ada? Bukankah tiap kepala beda-beda? Tiap golongan
berbeda, walau mereka terkategori sama. Namun, dunia sepakat bahwa prosentase
orang baik menurun, sisanya berupa kumpulan orang-orang mengagungkan materi. Masih
adakah kebaikan murni di antara hati yang tak peduli?
Perkenalkan, peran pamungkas
yang akan dikenalkan di tulisan ini. Adalah seorang pengemban dakwah atau
kerennya ‘hamiluddakwah’. Merekalah orang-orang ikhlas tak harap balas. Hanya
Allah yang mereka harap dengan sebaik-baiknya pembalasan. Dunia mereka pandang
rendah, karena tak ada yang lebih agung dibandingkan Jannah. Tangis dan do’a menghiasi di setiap sujud panjang mereka. Tak
ada persoalan dunia yang mereka pandang berat, karena masalah terberat dalam
hidup mereka hanyalah ummat. Mengapa banyak yang tinggal di pinggir rel kereta
ketika pembangunan gedung-gedung mewah garapan Podomoro Group mengacak-ngacak Jakarta?
Mengapa masih ada yang mau cari jalan haram, ketika yang halal disediakan Allah
bagi orang yang sabar dan mau berusaha? Apa yang menjadikan umat sebegini
bodohnya? Sebegitu jauh mundurnya? Apa? Mengapa? Bagaimana? Aahh.. saya rasa dunia
butuh orang macam mereka. Jadilah seperti mereka lalu idealkan dunia.. ya..
bersama-sama..
Langganan:
Postingan (Atom)