Minggu, 14 April 2013

Metamorfosis Soliter

"BERUBAH.." bagiku berubah sama sekali bukan perkara instan. Bukan macam Sailormoon yg tadinya pakai seragam sekolah, setelah 'berubah' langsung drastis mengenakan kostum pretty soldier-nya.
Sama sekali bukan itu..
Bagiku, berubah perlu proses berpikir, merenung, istigfar, refleksi diri, ditambah niat yg tulus untuk menjadi lebih baik. Itulah makna "berubah" yang hakiki..

Tapi, belum lengkap rasanya, jika aku "metamorfosis soliter" atau berubah sendirian. Aku mau mereka yg setia dalam kejahiliyyah-an denganku, ikut pula mengalami metamorfosis ini.. Sayangnya, tak semua orang memiliki mental dan pilihan yg sama. Sayangnya, pilihanku saat ini jauh dari kesan nyaman, jauh dari kemerlip dunia, jauh dari segala yang menyenangkan..
Hingga mereka menjauh satu demi satu, meninggalkanku sendirian di lingkungan baru ini.
jangan tanya bagaimana rasanya.. seperti makan eskrim strawberry di musim salju.. Dingin, tapi seru..

Overall, Allah ingin aku lepas dari lingkungan lama-ku. Ia pilihkan aku terdampar d'hutan indah bersama kawan baru.
Kawanan baru yg unik, yg melihat segala kerlip dunia dengan sepele, yg mengukur segala sesuatu bukan dengan standar orang kebanyakan, yg melihat segalanya bukan dengan mata, melainkan dengan visi, bahwa bumi Allah itu luas.. Ketika kita meniatkan perubahan ini karena Allah, siap kecewa, siap bahagia, siap menangis, siap berrkorban harta dan jiwa di jalan-Nya, maka sudut dunia mana yang ingin kau genggam?? Allah akan kabulkan semua.. lalu bergulirlah untaian doa2 refleks-ku..
"Aku ingin berakhir di tempat itu, bersama orang2 yg aku sayangi di kehidupan lama dan baruku."


Minggu, 17 Maret 2013

Kepada Sang Hujan

Dear, hujan
bahkan kau tak sadar ku memanggilmu demikian. Tapi, tak apa.. Lebih baik begini, daripada ketika kuungkapkan, malah mendebu di hati kita.. Aku tak ingin itu. Lebih baik rasanya jika kubagi dalam diam,

Aku hanya cerita setiap gurat rasa itu pada-Nya, menatap lekang lantai kamar, temaram cahaya lampu kamar.. Memohon agar dikuatkan pendirian ini.
Sudah cukup bodoh hidupku beberapa tahun silam.. Rekaman tentang hujan sore kita, persahabatan yg entah dilandasi apa, malu-malu karena apalah, menghabiskan waktu dimanalah.. lazim sekali tampaknya saat itu..

This was better than Love
namun, kalimat tabu itu terucap tanggung, membuat nada canggungmu meningkahi alur percakapn kita..
Ah, bahkan mungkin kau telah lupa. Sementara aku? Hatiku pengingat yg baik..
tapi, sudahlah.. biarkan itu menguap.. Layaknya spion, ku gunakan itu hanya sebagai refleksi..

Bagaimanapun, aku manusia. Ada perasaan di dalamnya, ada pita rekaman di hatinya.
Allah ingin aku belajar, menarik garis perak di balik awan, begitu kata frase idiom inggris..
Aku bersyukur hadir'y sang hujan, bulir hujan yg sebentar lagi mungkin jadi berlian..

Tak pentinglah pertanyaan : bulir hujan itu serupa butiran atau mirip benang?? karena kehidupan seperti jutaan alegori yg tak habs dilukis dalam tiap kata..
Hujan, Berlian, atau apapun sebutan..
kau kan tampak hebat | dengan atau tanpa aku...

Sabtu, 23 Februari 2013

Cerita Sabtu kami


Pagi diawali dengan do'a, semoga hari ini cerah berawan, tak panas, tapi tak hujan pula..
Kami ada acara, berkumpulnya para bidadari dunia calon penghuni surga. Duduk melingkar, membahas fakta dunia yang kian hipokrit, membandingkan dgn aturan islam yang berjaya selama 13 abad lamanya.

Harap kami, agar mereka yang baru melangkah berjingkat mengenal ideologi hakiki ini dapat mengoptimalkan keyakinan dan semangat mereka..
Benarlah, arah poros dunia sedang bergeser keberpengaruhannya. wajah dunia tengah berpusat di bumi Syam, gulir perubahan tengah digaungkan.

Masa pemudinya ketinggalan? Masa kata 'khilafah' aja baru tau?
Masa' ga 'ngeh' kalo Rasulullah itu juga kepala negara?
Bginikah potret pemuda islam saat ini?
Yg mereka tau cuma gadget t'update atau mode fashion hijabers paling anyar.

Berangkat dari hal ini, kami mengisi sabtu kami dengan lingkaran keilmuan di sebuah taman pinggir jalan.
Forum sederhana, tapi percikan panas'y terasa.. Semangat untuk berpartisipasi dalam gulir perubahan itu kian nyata..
dan taukah? Semangat juang perubahan tidak hanya ada di pojok taman pinggir jalan ini. tapi juga di seluruh penjuru bumi: desa-kota, sekolah-kampus, kantor-pasar, seluruh tempat di planet bumi..

Karena sejatinya, islam itu khas & akan selalu menempati kodratnya sebagai pencerah yang dirindukan..


Ah, betapa indah ranah perjuangan, jika bersama seperti ini.. Subhanallah, indahnya ukhuwwah ^_^

Sabtu, 16 Februari 2013

Anyway, Ini Idealisme itu!

Kita tak punya banyak, karena hidup itu singkat.
Jadi berhentilah melakukan hal-hal bodoh yang jauh dari aturan Allah, penggenggam waktu manusia.
Relativitas di tangan-Nya, hari pembalasan pun janji-Nya. Masa tidak takut? Merinding mungkin-lah

Saya tau, para pembaca ini punya prinsip-prinsip genggamannya sendiri. Melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu pilihan pribadi masing-masing. Tapi cobalah untuk buka mata, mengikhlaskan kalau-kalau prinsip yang kalian genggam dengan teguh bisa jadi salah. Bisa jadi, sudut pandang yang kalian cengkram kuat-kuat harus bertekuk lutut dengan kebenaran hakiki yang berasal dari Allah.

Lalu, bagaimanalah jika itu terjadi? Apa kalian harus lari kencang menghindari kebenaran, menutup telinga dengan rapat, karena malu dengan idealisme salah yang terlanjur dibanggakan? Perlukah?

Contoh, jika kalian merasa hidup itu harus dibikin senang, kalian benci untuk ber-repot ria, kalian tak suka memikirkan sesuatu yang tak ada hubungannya dengan kalian. kemudian suatu hari, ada sekelompok orang-orang aneh yang membawa pemahaman baru, bahwa hidup tak hanya tentang pribadi, hidup bukan semata senang-senang, melainkan hidup itu ialah didedikasikan bagi ummat islam yang sedang sekarat meminta pertolongan kita sebagai ujung tombak perubahan. lalu, otak kalian mulai bekerja, orang aneh ini, berkata benar! mereka berbicara sesuatu yang berhubungan dengan dakwah islam, bahwa dedikasi hidup kita berupa sumbangsih bagi kaum muslimin. kalian mulai berpikir, "Bah! apa pula ini, topik pembicaraan yang membosankan, tapi sayangnya ini memang benar, yang menentang kata-kata orang-orang aneh ini ialah hawa nafsu, sesuatu yang Rasulullah ingatkan untuk diperangi."
Mulailah kalian berpikir keras, antara berubah atau diam di zona nyaman kalian. Lalu harus bagaimana?

Hidup itu pilihan, saudariku. Bahkan ketika kalian memilih untuk tidak memilih, itupun pilihan.
namun satu hal, Jangan buang kebenaran saat kalian telah mendapatkannya. Kenapa?
karena kebenaran yang kalian campakkan hanya membuat kalian tak tenang dalam zona nyaman, dan berubah wujud jadi penyesalan di hari pembalasan-Nya nanti.

Kesannya mengancam? Sorry to say, sebagian isi Al Qur'an pun adalah ancaman bagi si pembangkang.




Kamis, 14 Februari 2013

Berbicara tentang cinta

Banyak tulisan-tulisan yang telah ungkapkan cinta dari berbagai sudut pandang dan pendekatan. Dari mulai yang ilmiah sampe yang ter-absurd sekalipun. Ya, absurd.. Bagi saya, cinta itu absurd.. Banyak bentangan hal-hal absurd di dunia ini, dan cinta adalah yang teratas. Hal yang salah sekalipun, jika dilakukan atas nama cinta, akan dipandang  sah-sah saja. Contoh fatalnya... Seks bebas. Apa itu? Melanggar dimensi norma berlapis hanya karena "cinta". Masuk akal kah? Apa saya bilang. Absurd kan?

Ya, setuju.. Definisi cinta amatlah luas. Ngomongin cinta memang luas dan tak kan habis diungkap sepagian. Cinta itu universal maknanya. Cinta keluarga, Cinta sama harta, cinta pada pekerjaan, cinta orangtua, cinta hobi kita, dan terakhir, cinta anak muda.. Yang terakhirlah yang kerap disoroti, dan, hey! Akui saja, itu memang menarik.

Cuma cinta anak muda yang cukuplah bersemu ketika disinggung, kerap jadi lelucon yang menyenangkan dilontarkan. Memang, kecenderungan naluri memuncak saat usia muda. Bagi mereka yang tak kuasa mengharmonikannya dengan iman akan berakhir pada hilir kesesatan. Berbagi ruang di jahannam bersama musuh manusia. Nauzubillah..

Jangan mau dibegoin cinta. Apalagi mengikuti tiap langkah alurnya. Kenapa? Saya beri tahu sebuah rahasia.
"Cinta datangnya dari hati, selamanya, hati jangan jadikan sebagai patokan perbuatan, karena hati terkadang lebih telmi dari bagian tubuh manapun. Hati gemar melakukan pembenaran, seringkali kebenaran akan terpelanting ketika hati dijadikan standar."

Beruntunglah, Allah melengkapi kita dengan manual book, Al Qur'an!! Dikala hati hilang arah, otak harus bersinergis. Luangkan waktu untuk membaca, meresapi setiap pesan cinta yang diturunkan Allah melalui lisan mulia Rasulullah saw..

Apa tujuan Allah mencipta kita, manusia yang bebalnya ampun-ampunan... mengapa Allah biarkan kita memilih, dikala pilihan-pilihan menuju Jannah sering dicampakkan padahal ngakunya ingin berakhir di sana biar gimanapun juga.. Lalu, mengapa membiarkan diri dikekang nafsu padahal tau bahwa nafsu itu lebih dekat dengan jurang neraka..
Jawaban itu diperoleh dari hati yang ikhlas menerima kebenaran dan akal yang dibimbing mabda islam.

Pemuda? Berbicara tentang cinta, jangan lagi dikaitkan dengan pacaran belaka yang secara benderang ditentang Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Israa: 32..

Rabu, 13 Februari 2013

V-DAY gaya hidup bar-bar ala KAPITALISME , ajang KEMAKSIATAN bukti KEJAHILIYAHAN



Valentine’s Day? Pemudi muslim pasti telah mengetahui fakta buruk terkait dengan perayaan ini. Merayakan Valentine’s Day bukan berasal dari islam dan karena itu haram dirayakan. Banyak fakta membuktikan, betapa buruknya dampak perayaan V-Day terhadap pergaulan mahasiswa ibukota. Dimulai dari pergaulan bebas berbungkus pacaran di kalangan mahasiswa, yg hilirnya, tentu saja kasus aborsi dan HIV/AIDS.

“...Berdasarkan data BKKBN, ada sekitar 2,3 juta wanita dewasa muda yang melakukan aborsi karena melakukan hubungan seks di luar nikah." pernyataan Menkes dr Nafsiah Mboi, DSpA, MPH, pada wawancara setelah dilantik jadi menteri kesehatan. Menurut Menkes, kondomisasi itu penting sebagai salah satu langkah untuk pencegahan HIV/AIDS, mengingat jumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat. Demikian pula jumlah kehamilan yang tidak diinginkan serta jumlah aborsi di kalangan remaja terus meningkat. (Menkes Dorong Penggunaan Kondom, kompas.com, 14/6-2012).

Valentine=Seks Bebas , Sekularisme Biang Keladi
Fakta di atas merupakan buah dari sistem kapitalis yang saat ini diusung oleh masyarakat, baik sadar maupun tidak. Kapitalisme yang merupakan turunan sekularisme telah menjadikan kaum muslimin khususnya pemuda islam telah jauh dari esensi agamanya sehingga budaya bobrok liberal pun menjadi gaya hidup mereka pada umumnya. Lalu apa hubungannya dengan Valentine’s Day?

Peradaban sekularisme melahirkan generasi lemah akal, malas lagi pembebek yang hedonis, apatis, konsumtif, dan pragmatis. Perayaan V-Day menjadi bukti gaya hidup liberal pemuda abad ini. Faktanya dalam perayaan V-Day beberapa hotel di Indonesia khususnya di Ibu Kota laris manis, tak mau kalah alat kontrasepsi pun terjual ludes, siaran televisi jor-joran mensosialisasikan V-Day dengan berbagai program yang menghasud generasi muda, bahkan yang membuat tercengang tak jarang ketika V-Day dijadikan hari bagi-bagi kondom gratis kepada kaum muda dengan dalih pencegahan terkena HIV/AIDS, sebagaimana yang dilansir oleh MENKES RI di atas.

Bukan solusi tuntas nan cerdas yang diberikan, melainkan kerusakan moral yang ditingkatkan. Inilah solusi yang ditawarkan oleh sistem kapitalis. Wajar saja jika jumlah penderita HIV/AIDS,  pergaulan bebas yang merajalela, dan kasus aborsi dikalangan muda terus meningkat setiap tahunnya. Budaya V-Day telah merusak kaum muda dengan jargon kasih sayang. Alih-alih menyelesaikan masalah, pemerintah sempurna menambah beban masyarakatnya.

Islam=Solusi Tuntas , Pencetak generasi cemerlang
Sesungguhnya kerusakan yang terjadi pada generasi muda saat ini adalah dampak kumulatif akibat diterapkannya sistem kapitalis sekuler pada setiap lini kehidupan. Kompleksitas problem pemuda yang ada merupakan problem sistemik dan hanya mampu diselesaikan secara sistemik pula, bukan tambal sulam atau parsial. Dengan demikian, akar kebobrokan pemuda saat ini bukan hanya sekedar masalah budaya tetapi lebih dari itu.

Islam mengatur pergaulan antara wanita dan pria serta memberikan pencegahan untuk terjadinya sex bebas yakni dengan menjauhi zina (QS. Al-Isra : 32) diantaranya mengharamkan aktivitas pacaran sebelum menikah, menundukan pandangan dan menjaga kemaluan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan (An-Nur: 31) dan sebagainya bukan malah menggaungkan free sex dengan cara kondomisasi sebagaimana yang kapitalisme lakukan.

Sebagai tindakan kuratif, sistem islam menerapkan hukum jilid dan rajam (QS. An Nuur:2) yang disaksikan khalayak ramai, dengan begini akan menimbulkan efek jera bagi pelaku dan akan mencegah masyarakat untuk melakukan kejahatan yg serupa.

Islam sebagai sebuah ideologi shohih memiliki seperangkat aturan yang sempurna dan memiliki cara dalam membentuk profil pemuda yang cerdas, berintelektual, tangguh, berjiwa pemimpin serta menjaga ketakwaan mereka dalam bingkai kesalehan. Al-quran telah menuliskan dan Sejarah telah mencatat bahwa Pemuda (muslim dan non muslim) mampu menjadi pemuda yang berkarakter, pemuda yang mampu menjadikan peradaban yang gemilang dan berkontribusi penuh dalam hal pendidikan ketika mereka menjadikan islam sebagai Ideologi dan ketika Islam dijadikan sistem kenegaraan. Saat ini ketika Sistem kapitalis sekuler menggerus idealisme pemuda, khususnya Pemuda Muslim telah kehilangan gelar terbaiknya sebagai Khayru Ummah ( Ali-Imran : 110 ).

Berangkat dari sini, sudah sepatutnya, manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt, haruslah tunduk terhadap syari’ah islam beserta seluruh perkara yang dibawa oleh Rasulullah saw dengan menerapkan Syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah Islamiyah. Sejatinya Khilafah Islamiah telah terbukti akuntabilitasnya selama lebih dari 13 abad dan memberikan kemuliaan serta keberkahan kepada seluruh umat manusia (muslim dan non muslim ), maka inilah janji Allah bahwa Islam adalah Rahmatan lil;alamin .

Senin, 04 Februari 2013

Mama Babe.. Biarkan Aku Menggurat Cerita


Dua puluh dua tahun aku hidup bersama mereka. Tergelak bersama. Tersenyum maksa. Menangispun bersama..
bersyukur.. sangat bersyukur aku dilahirkan sebagai anak perempuan mereka.
Mereka-lah orang tua yang paling membanggakan sejagat raya, segalaksi bima sakti.

Masih lekang dalam ingatan, sehelai lidi menghantam rak piring tanpa mengenaiku, aku panik luar biasa, diiringi ujaran Babe, "Kalo perempuan gak bisa ngaji, mau jadi apa?" Aku tertegun, terbata meneruskan melantun Surat Yasin d'malam itu, matanya terbelalak galak, "Terusin! Qo berhenti?" aku tetap diam. Air mataku mengaburkan huruf-huruf yang menyemut.Gak keliatan.

Beberapa tahun berselang, aku merasakan manfaat didikan tegas Babe.
jadilah aku sekarang, Aku terbentuk dari doa panjang beliau di tengah malam, berharap, anak perempuannya tidak menjadi penghalangnya untuk bertemu para syuhada.

Ma.. Banyak kata tak kalah hebat kulukiskan takzimku padanya. Mama adalah mama yang mencintai anak2nya dengan cara unik..
Cukup dengan kilauan mata, aku tau betapa ia mencintai kami.

Tentu saja, setiap orang tua mencintai anak2nya, dan itu indah..

Terlukis dalam doa, berpendar dalam cahaya temaram lampu kamarku, ku gurat cerita, betapa Allah luar biasa menjadikan aku terlahir dari pasangan ini..

Aku akan terus berbagi pada mereka, soal cinta monyet pertamaku, soal sahabat2 ku, soal masa depan dan setiap jengkal scene dalam hidupku.

Mama Babe.. Biarkan aku menggurat cerita bahwa kalian rela menderita agar aku bahagia..

Rabu, 30 Januari 2013

England, where I Put my Dreams Inside

Islam will dominate the world..
wherever I go, It will be followed by faith, indeed my faith..


England, where I put my dreams there..
England, will be the place where I enjoy the rest of time..
So much special reason why I choose it.

I learned the culture, I amazed with its diversity, I like the surrounding, and on the top of that..
The sisters of islam. Hizbut Tahrir Britain.


How does it feels becoming hamiluddakwah there?
Indonesian is a mental of being colonized, whereas England is a mental of colonizer.
So, what does it becomes? when a mental of colonizers are touched by Islamic ideology??

How could it be? I want to fight between them, the sisters of islam..

Selasa, 29 Januari 2013

Buku Buku si Kutu Buku

Jika aku dikasih uang berbilang puluhan juta dari orang yg lewat, atau ada jutawan tua bangka yg bingung hartanya mau dihibahkan lalu ia kasih aku.. Aku ingin buat perpustakaan, aku ingin bikin perpustakaan yang beda dari perpustakaan kebanyakan.. Mengapa ia beda? Karena isinya semuaaaa tentang islam, sejarah islam, ensiklopedi islam, novelnya pun islami, tanpa dbumbui cinta-cinta roman picisan yang kering ilmu. Sebaliknya, cintanya adalah cinta ideologis, ala Rasulullah saw dan Bunda Khadijah. Menikah di jalan Allah, berpisahpun di jalan-Nya..

Ah, kembali soal perpustakaan..

Intinya, aku ingin menularkan hobi membacaku pada seluruh generasi kaum muslimin, yang terlanjur jauh dari agamanya, manalah mereka tahu apa itu Khilafah? mendengar namanya pun tak pernah.. Apalagi romansa indah kehidupan kaum muslimin di masa jayanya? mereka  akan langngsung memburu  ku dengan pertanyaan-pertanyaan, "Emangnya islam pernah segemilang itu? Bukannya punya sejarah gelap?"

Ah, kasihan sekali kalian, tumbuh besar jauh dari asuhan islam, membuat kalian sebegini, ehm, katro' nya.
Ya pernahlah, adik-adikku sayang. Selama ini kalian cukup disibukkan dengan hal-hal yg tak penting. Update mode fashion terkini, lupa-lah dengan mode ciptaan Allah. Jilbab. Lengkap dengan kerudungnya. Sibuk update gadget, yang terbaru dan tercanggih, lupalah dengan kewajiban terbesar untuk mengurusi kepentingan kaum muslimin..

Generasi ini, kasihan sekali. Muslim, tapi seperti bukan muslim. Bersembunyi dibalik pemahaman kerdil, bahwa islam cuukup sholat dan puasa..
Tidaklah demikian.
Untuk itu, aku mau punya perpustakaan cantik, membuat generasi betah membaca berlama-lama di sana.

Karena aku mencintai buku, karena buku-buku ideologis akan membentuk pemahaman yang khas dalam pribadi kaum muslimin...

Dan nanti, pada akhirku, akan kuwariskan ilmu pada anak-anakku, berupa sejuta buku yang dengan bangga ku rawat dan ku jaga baik-baik..
Harta inilah yang ku punya, anak-anakku.. Inilah yang paling berharga.. Karena Allah akan meninggikan beberapa derajat bagi orang yang berilmu..

Jumat, 25 Januari 2013

Ceker, Bawang Putih dan Cicak

^_^
senyumku tiap kali mengingat 3 hal ini..
Cukuplah dengan diingat, hanya ini..
Cukuplah menggambarkan betapa besar takutmu itu.. Sebesar rasa kehilangan saat itu..

Maaf ya.. Jika kau baca ini, entah kapan itu, cobalah lepaskan tiap hal yang bersisa, ikhlaskan tiap sesak yg ada..

Bagaimanapun aku manusia, bohong jika aku mati rasa..

Tapi tak ada yg bisa ku lakukan selain melangkahkan kaki ini menuju takdirku, meninggalkan sesuatu yang kita bangun. tapi taukah bangunan itu rapuh? terjilat ombak sekali, dua kali hanya akan menyisakan jejak saja.
Aku berlari menuju yang hakiki. "sering kuseret kau dalam doa-doa panjang di penghujung malam, namun kau tak juga mendengar, bahkan kini tak mengerti apa yg sedang kubawa dan persiapkan."
Rentang kita semakin jauh, malah kau injak gigi mundur dalam2. Apa sebenarnya yang kau pikirkan?

Ku temukan getar keraguan kala kau sebut panggilan bodoh itu.
Kau pun tak berani tanya, apa yg sedang aku genggam?
Aku tengah menggenggam bara istiqomah, sesuatu yang rasul kita pernah singgung dlam hadist'y..
Tak taukah alasanku memilih-Nya?
Itu karena aku lebih mncinta-Nya, daripada kecenderungan ku padamu..
Apa sebenarnya yg kau pikirkan? Bicarapun masih dengan getar yg sama..
Maka, pergilah..
Cari yang sejati, yang lebih indah dari perempuan ini..

Senin, 21 Januari 2013

My Name is Me



Yah.. Inilah saya. Berkutat dengan kesederhanaan, tapi sama sekali tak merasa susah. Bagi saya, sederhana ialah merasa indah dalam ketercukupan, sama sekali bukan karena susah. Saya merasa apa yang saya miliki sekarang dan titik dimana saya berdiri sekarang ialah anugerah Allah yg luar biasa. 


Saya punya babe yg perhatian banget sama anaknya, bahkan sampe sedetailnya. Mama yg bawel galak tapi tetap memanaskan air mandi tiap saya pulang kuliah. Uppa yang skalipun jarang tunjukin sayangnya, alhamdulilah tetap sering jitakin kepala saya. Adik perempuan kecil saya yang badungnya minta ampun, tetep jadiin perkataan saya sebagai teladan. Alhamdulillah!
Thanks for this warm family, dear Allah.. Thanks for being me now. 

No matter what, Saya mungkin sama seperti muslimah yang lain. Berjilbab. Berkerudung. Bermotor. Kuliah malam. Ngajar bimbel. Pernah bandel. Idealis. Rame. Mungkin banyak lagi, orang-orang yg beriteraksi dengan saya akan memiliki opini yang varian. Namun yg jelas, saya yang sekarang adalah hasil dari proses bentukan panjang nan lama.

Ketika islam membangunkan saya dari tidur panjang, saya terbelalak. Otak saya ini tidak lagi berkutat pada nyaman saya, tak lagi memikirkan hal2 remeh temeh lainnya. Dulu saya berpikir,” mau weekend kemana lagi ya sama teman2?” namun sekarang Cuma 1 yg membuat air mata ini megalir. Umat. Umat islam yang terkerat-kerat, wajah-wajah mereka yang harapkan kesembuhan, mereka yang terpinggirkan dari peradaban. Memikirkan itu, tiba-tiba dada saya sesak. 

Praktisnya begini, saya muda, saya mampu dan saya muslim! Janji Allah telah terpampang jelas dalam Al-Qur’an, lengkap dengan kabar gembira dan ancaman bagi masing2 pilihan manusia. Bahwa Allah akan memenangkan agama ini walau orang kafir membencinya. Lalu, apa yang menghalangi saya dari perjuangan ini? 

Setidaknya, ketika Izrail menjemput, ia tidak sendiri. Ada Mushab bin Umair yang menemaninya, mengajak saya berbagi surga dengannya. Atas pilihan saya ini, saya bertekad untuk menjadikan masa muda ini sebagai persembahan terbaik saya ketika Allah bertanya di hari dimana tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya. 


“Kemana masa mudamu kau habiskan?”

Rabu, 16 Januari 2013

Saya Suka Hujan sih! Tapi..



Love Rain is my middle name. Yeah! Kalo kata orang Korea na neun sarang-bi. Hujan itu selalu menyenangkan. Dingin. Teduh. Syahdu. Pas kecil doyan banget berenang di genangan, bawa-bawa payung Hello Kity, pake sepatu boat punya si Uppa. Sejam.. Dua jam.. Mama teriak dari dalem rumah mungil kami. “Lyaaa!!! Udahan!! Nanti sakit!” Tiga jam.. Empat jam.. Sampe ujannya berhenti, mama nyusul bawa sapu lidi.


Haha.. I still love rain anyway..

Karena hujan sempat melukiskan kisah indah saat sekolah. Indah banget! Karena tiap hujan deras, sekolah diliburkan. Kami yang terlanjur datang, menghabiskan waktu dengan bercengkrama, nyanyi westlife sama Zie, maen hoax kungfu pake kamera Aphet, si Bang Adi jadi aktornya (aktingmu kaku, bang!), yang paling seru, shooting kuntilanak dalam masjid sama Vivit. Ah.. Aku kangen sama kalian semua. Mungkin kalian sudah mengganti memori itu dengan yang lain.

Hujanpun pernah menahan seseorang bersamaku. Di angkot ajaib itu dengan jas hujan yang nggak anti-air. Tak berhenti tertawa jika mengingat hal itu. Sore itu tergelak bersama, ‘kita disangka adik-kakak’? “wajah kalian mirip! Adik kakak atau pacaran?” ha.. Hal bodoh di masa itu tak akan terulang. Karena Allah hanya memberikanku merasakan hal itu sekali saja.
Pokoknya, hujan indah.


Tapi.. hari ini.. Rasa hujan jadi pahit! Tahun ini ku isi musim hujan dengan ngedumel di jalan. Terjebak macet total belasan kilometer. Basah kuyup. Si White Beat ngadat di tengah jalan. Putar balik ke jalan tikus, sama saja padatnya. Bah! Apa ini? 
Jalan tikus aja padet gini!


Sejenak aku merenung.. Baru hujan sehari semalam, dunia sebegini hebohnya, macam adegan War of the World nya Tom Cruise.
Bagaimana hari dahsyat nanti? Mau lari ke jalan tikus juga?

Senin, 14 Januari 2013

Dunia dan Sudut Pandangnya



Idealnya setiap manusia punya berbagai sudut pandang sesuai dengan perannya di dunia. Bagi seorang (poli)tikus parlemen, ia memandang dunia dari sudut pandang kekuasaan lengkap dengan cara mempertahankannya. Tak ada yang lebih penting dari itu. Apalagi, kapitalisme “mengajarkan” pada pengikutnya untuk menghalalkan segala cara agar mencapai tujuan. Yang penting saya senang. Yg penting saya menang. Politikus parlemen haus kekuasaan, bisa dipastikan itu! Cek aja!

Bagi wong cilik, dunia begitu menyesakkan. Sesak hingga ke hulu dada mereka. Pikiran utama di setiap paragraph hidup mereka hanyalah sebatas; “besok keluarga kami makan apa?” Sesimple itu. Berjumpa nasi, syukurlah. Ditambah dengan lauk seadanya, atau menu sisa kemarin, itu sudah cukup. Jangankan kebutuhan tersier, yang sekunder-pun terkadang harus mengalah dengan kebutuhan lainnya. Pernahkah kita berpikir sejauh itu? Atau sejenak menyelami bagaimana jika tiba-tiba ada reality show tukar nasib yg mendatangi kita, lalu meminta kita menjadi pemulung atau tukang parkir pertigaan jalan atau tukang odong-odong, atau apalah? Rasakan sensasinya.. walau Cuma berandai-andai..

Realita remaja tidaklah demikian, terlalu kolot dirasa, jika mereka memikirkan hal-hal tentang hidup. Iyalah. Testosteron dan progesterone mereka baru saja berfungsi. Untuk remaja seusia mereka, dunia ialah senang-senang. Bodo amat besok ada apa. Peduli setan siapa presiden tahun depan. Remaja ialah sosok pencari jati diri, dimana hal paling urgent dalam hidup mereka adalah: “GW” dua huruf andalan jika ditanya “siapa yg paling utama dapat nyaman di situasi genting?” Benarkah demikian? Saya kira bisa langsung ditanya sama sosok remaja terdekat. 

Lalu, apakah lantas bisa kita pukul rata semua fakta yang ada? Bukankah tiap kepala beda-beda? Tiap golongan berbeda, walau mereka terkategori sama. Namun, dunia sepakat bahwa prosentase orang baik menurun, sisanya berupa kumpulan orang-orang mengagungkan materi. Masih adakah kebaikan murni di antara hati yang tak peduli?

Perkenalkan, peran pamungkas yang akan dikenalkan di tulisan ini. Adalah seorang pengemban dakwah atau kerennya ‘hamiluddakwah’. Merekalah orang-orang ikhlas tak harap balas. Hanya Allah yang mereka harap dengan sebaik-baiknya pembalasan. Dunia mereka pandang rendah, karena tak ada yang lebih agung dibandingkan Jannah. Tangis dan do’a menghiasi di setiap sujud panjang mereka. Tak ada persoalan dunia yang mereka pandang berat, karena masalah terberat dalam hidup mereka hanyalah ummat. Mengapa banyak yang tinggal di pinggir rel kereta ketika pembangunan gedung-gedung mewah garapan Podomoro Group mengacak-ngacak Jakarta? Mengapa masih ada yang mau cari jalan haram, ketika yang halal disediakan Allah bagi orang yang sabar dan mau berusaha? Apa yang menjadikan umat sebegini bodohnya? Sebegitu jauh mundurnya? Apa? Mengapa? Bagaimana? Aahh.. saya rasa dunia butuh orang macam mereka. Jadilah seperti mereka lalu idealkan dunia.. ya.. bersama-sama..