Sabtu, 16 Februari 2013

Anyway, Ini Idealisme itu!

Kita tak punya banyak, karena hidup itu singkat.
Jadi berhentilah melakukan hal-hal bodoh yang jauh dari aturan Allah, penggenggam waktu manusia.
Relativitas di tangan-Nya, hari pembalasan pun janji-Nya. Masa tidak takut? Merinding mungkin-lah

Saya tau, para pembaca ini punya prinsip-prinsip genggamannya sendiri. Melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu pilihan pribadi masing-masing. Tapi cobalah untuk buka mata, mengikhlaskan kalau-kalau prinsip yang kalian genggam dengan teguh bisa jadi salah. Bisa jadi, sudut pandang yang kalian cengkram kuat-kuat harus bertekuk lutut dengan kebenaran hakiki yang berasal dari Allah.

Lalu, bagaimanalah jika itu terjadi? Apa kalian harus lari kencang menghindari kebenaran, menutup telinga dengan rapat, karena malu dengan idealisme salah yang terlanjur dibanggakan? Perlukah?

Contoh, jika kalian merasa hidup itu harus dibikin senang, kalian benci untuk ber-repot ria, kalian tak suka memikirkan sesuatu yang tak ada hubungannya dengan kalian. kemudian suatu hari, ada sekelompok orang-orang aneh yang membawa pemahaman baru, bahwa hidup tak hanya tentang pribadi, hidup bukan semata senang-senang, melainkan hidup itu ialah didedikasikan bagi ummat islam yang sedang sekarat meminta pertolongan kita sebagai ujung tombak perubahan. lalu, otak kalian mulai bekerja, orang aneh ini, berkata benar! mereka berbicara sesuatu yang berhubungan dengan dakwah islam, bahwa dedikasi hidup kita berupa sumbangsih bagi kaum muslimin. kalian mulai berpikir, "Bah! apa pula ini, topik pembicaraan yang membosankan, tapi sayangnya ini memang benar, yang menentang kata-kata orang-orang aneh ini ialah hawa nafsu, sesuatu yang Rasulullah ingatkan untuk diperangi."
Mulailah kalian berpikir keras, antara berubah atau diam di zona nyaman kalian. Lalu harus bagaimana?

Hidup itu pilihan, saudariku. Bahkan ketika kalian memilih untuk tidak memilih, itupun pilihan.
namun satu hal, Jangan buang kebenaran saat kalian telah mendapatkannya. Kenapa?
karena kebenaran yang kalian campakkan hanya membuat kalian tak tenang dalam zona nyaman, dan berubah wujud jadi penyesalan di hari pembalasan-Nya nanti.

Kesannya mengancam? Sorry to say, sebagian isi Al Qur'an pun adalah ancaman bagi si pembangkang.




1 komentar: