Kamis, 14 Februari 2013

Berbicara tentang cinta

Banyak tulisan-tulisan yang telah ungkapkan cinta dari berbagai sudut pandang dan pendekatan. Dari mulai yang ilmiah sampe yang ter-absurd sekalipun. Ya, absurd.. Bagi saya, cinta itu absurd.. Banyak bentangan hal-hal absurd di dunia ini, dan cinta adalah yang teratas. Hal yang salah sekalipun, jika dilakukan atas nama cinta, akan dipandang  sah-sah saja. Contoh fatalnya... Seks bebas. Apa itu? Melanggar dimensi norma berlapis hanya karena "cinta". Masuk akal kah? Apa saya bilang. Absurd kan?

Ya, setuju.. Definisi cinta amatlah luas. Ngomongin cinta memang luas dan tak kan habis diungkap sepagian. Cinta itu universal maknanya. Cinta keluarga, Cinta sama harta, cinta pada pekerjaan, cinta orangtua, cinta hobi kita, dan terakhir, cinta anak muda.. Yang terakhirlah yang kerap disoroti, dan, hey! Akui saja, itu memang menarik.

Cuma cinta anak muda yang cukuplah bersemu ketika disinggung, kerap jadi lelucon yang menyenangkan dilontarkan. Memang, kecenderungan naluri memuncak saat usia muda. Bagi mereka yang tak kuasa mengharmonikannya dengan iman akan berakhir pada hilir kesesatan. Berbagi ruang di jahannam bersama musuh manusia. Nauzubillah..

Jangan mau dibegoin cinta. Apalagi mengikuti tiap langkah alurnya. Kenapa? Saya beri tahu sebuah rahasia.
"Cinta datangnya dari hati, selamanya, hati jangan jadikan sebagai patokan perbuatan, karena hati terkadang lebih telmi dari bagian tubuh manapun. Hati gemar melakukan pembenaran, seringkali kebenaran akan terpelanting ketika hati dijadikan standar."

Beruntunglah, Allah melengkapi kita dengan manual book, Al Qur'an!! Dikala hati hilang arah, otak harus bersinergis. Luangkan waktu untuk membaca, meresapi setiap pesan cinta yang diturunkan Allah melalui lisan mulia Rasulullah saw..

Apa tujuan Allah mencipta kita, manusia yang bebalnya ampun-ampunan... mengapa Allah biarkan kita memilih, dikala pilihan-pilihan menuju Jannah sering dicampakkan padahal ngakunya ingin berakhir di sana biar gimanapun juga.. Lalu, mengapa membiarkan diri dikekang nafsu padahal tau bahwa nafsu itu lebih dekat dengan jurang neraka..
Jawaban itu diperoleh dari hati yang ikhlas menerima kebenaran dan akal yang dibimbing mabda islam.

Pemuda? Berbicara tentang cinta, jangan lagi dikaitkan dengan pacaran belaka yang secara benderang ditentang Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Israa: 32..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar