Rabu, 13 Februari 2013

V-DAY gaya hidup bar-bar ala KAPITALISME , ajang KEMAKSIATAN bukti KEJAHILIYAHAN



Valentine’s Day? Pemudi muslim pasti telah mengetahui fakta buruk terkait dengan perayaan ini. Merayakan Valentine’s Day bukan berasal dari islam dan karena itu haram dirayakan. Banyak fakta membuktikan, betapa buruknya dampak perayaan V-Day terhadap pergaulan mahasiswa ibukota. Dimulai dari pergaulan bebas berbungkus pacaran di kalangan mahasiswa, yg hilirnya, tentu saja kasus aborsi dan HIV/AIDS.

“...Berdasarkan data BKKBN, ada sekitar 2,3 juta wanita dewasa muda yang melakukan aborsi karena melakukan hubungan seks di luar nikah." pernyataan Menkes dr Nafsiah Mboi, DSpA, MPH, pada wawancara setelah dilantik jadi menteri kesehatan. Menurut Menkes, kondomisasi itu penting sebagai salah satu langkah untuk pencegahan HIV/AIDS, mengingat jumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat. Demikian pula jumlah kehamilan yang tidak diinginkan serta jumlah aborsi di kalangan remaja terus meningkat. (Menkes Dorong Penggunaan Kondom, kompas.com, 14/6-2012).

Valentine=Seks Bebas , Sekularisme Biang Keladi
Fakta di atas merupakan buah dari sistem kapitalis yang saat ini diusung oleh masyarakat, baik sadar maupun tidak. Kapitalisme yang merupakan turunan sekularisme telah menjadikan kaum muslimin khususnya pemuda islam telah jauh dari esensi agamanya sehingga budaya bobrok liberal pun menjadi gaya hidup mereka pada umumnya. Lalu apa hubungannya dengan Valentine’s Day?

Peradaban sekularisme melahirkan generasi lemah akal, malas lagi pembebek yang hedonis, apatis, konsumtif, dan pragmatis. Perayaan V-Day menjadi bukti gaya hidup liberal pemuda abad ini. Faktanya dalam perayaan V-Day beberapa hotel di Indonesia khususnya di Ibu Kota laris manis, tak mau kalah alat kontrasepsi pun terjual ludes, siaran televisi jor-joran mensosialisasikan V-Day dengan berbagai program yang menghasud generasi muda, bahkan yang membuat tercengang tak jarang ketika V-Day dijadikan hari bagi-bagi kondom gratis kepada kaum muda dengan dalih pencegahan terkena HIV/AIDS, sebagaimana yang dilansir oleh MENKES RI di atas.

Bukan solusi tuntas nan cerdas yang diberikan, melainkan kerusakan moral yang ditingkatkan. Inilah solusi yang ditawarkan oleh sistem kapitalis. Wajar saja jika jumlah penderita HIV/AIDS,  pergaulan bebas yang merajalela, dan kasus aborsi dikalangan muda terus meningkat setiap tahunnya. Budaya V-Day telah merusak kaum muda dengan jargon kasih sayang. Alih-alih menyelesaikan masalah, pemerintah sempurna menambah beban masyarakatnya.

Islam=Solusi Tuntas , Pencetak generasi cemerlang
Sesungguhnya kerusakan yang terjadi pada generasi muda saat ini adalah dampak kumulatif akibat diterapkannya sistem kapitalis sekuler pada setiap lini kehidupan. Kompleksitas problem pemuda yang ada merupakan problem sistemik dan hanya mampu diselesaikan secara sistemik pula, bukan tambal sulam atau parsial. Dengan demikian, akar kebobrokan pemuda saat ini bukan hanya sekedar masalah budaya tetapi lebih dari itu.

Islam mengatur pergaulan antara wanita dan pria serta memberikan pencegahan untuk terjadinya sex bebas yakni dengan menjauhi zina (QS. Al-Isra : 32) diantaranya mengharamkan aktivitas pacaran sebelum menikah, menundukan pandangan dan menjaga kemaluan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan (An-Nur: 31) dan sebagainya bukan malah menggaungkan free sex dengan cara kondomisasi sebagaimana yang kapitalisme lakukan.

Sebagai tindakan kuratif, sistem islam menerapkan hukum jilid dan rajam (QS. An Nuur:2) yang disaksikan khalayak ramai, dengan begini akan menimbulkan efek jera bagi pelaku dan akan mencegah masyarakat untuk melakukan kejahatan yg serupa.

Islam sebagai sebuah ideologi shohih memiliki seperangkat aturan yang sempurna dan memiliki cara dalam membentuk profil pemuda yang cerdas, berintelektual, tangguh, berjiwa pemimpin serta menjaga ketakwaan mereka dalam bingkai kesalehan. Al-quran telah menuliskan dan Sejarah telah mencatat bahwa Pemuda (muslim dan non muslim) mampu menjadi pemuda yang berkarakter, pemuda yang mampu menjadikan peradaban yang gemilang dan berkontribusi penuh dalam hal pendidikan ketika mereka menjadikan islam sebagai Ideologi dan ketika Islam dijadikan sistem kenegaraan. Saat ini ketika Sistem kapitalis sekuler menggerus idealisme pemuda, khususnya Pemuda Muslim telah kehilangan gelar terbaiknya sebagai Khayru Ummah ( Ali-Imran : 110 ).

Berangkat dari sini, sudah sepatutnya, manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt, haruslah tunduk terhadap syari’ah islam beserta seluruh perkara yang dibawa oleh Rasulullah saw dengan menerapkan Syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah Islamiyah. Sejatinya Khilafah Islamiah telah terbukti akuntabilitasnya selama lebih dari 13 abad dan memberikan kemuliaan serta keberkahan kepada seluruh umat manusia (muslim dan non muslim ), maka inilah janji Allah bahwa Islam adalah Rahmatan lil;alamin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar